Wednesday, July 21, 2010

Menjadi bunda seutuhnya

Awal Juni kemarin, menjadi hari-hari terberatku dalam mengambil keputusan kedua setelah yang  mengiyakan lamaran suami untuk menjadi seorang istri, saling mengikat janji sehidup semati. Saat ini disatu sisi aku sangat bahagia...
terlepas dari segala beban pekerjaan yang menjeratku pagi hingga sore aku harus rela meningalkan Jauza demi pekerjaan ini, bos yang workaholic, sudah tidak bisa membedakan lagi aturan main struktural kepegawaian. Ga ada lagi alasan mau malem, mau anak sakit, waktu istirahat, waktu keluarga, tak lagi menjadi toleransi demi kepentingannya. Bertahun-tahun ini kulakukan semata untuk mengais rezeki dari pekerjaan yang sebenarnya menyiksaku.

Tapi maaf.....
Ini untuk terakhir kalinya aku bisa diperlakukan semena-mena, kini aku berontak saja dengan kata “AKU RESIGN SAJA”
Fiuh...rasanya lega sekali mengatakannya. I’am Freee.....
Disisi yang lain secara financial kuakui aku masih membutuhkannya, aku tak mau hanya mengandalkan pemberian dari suami saja kayaknya rasanya beda kan kalo kita sendiri punya penghasilan. Memang semua rezeki yang ada Alhamdulillah cukup, untuk mengcover segala kebutuhan hidup yang melambung jauh itu.
Sekarang bukan lagi waktunya buang-buang waktu. Harus kuakui niatan awal aku jalani bisnis ini untuk meninggalkan pekerjaan kantor agar bisa menjadi bunda seutuhnya yang bekerja dari rumah dengan tetap menghasilkan jutaan rupiah sama seperti orang kerja kantoran bahkan mungkin lebih  karena bonus dari bisnis ini tak terhingga, tergantung kita merasa cukup di posisi yang mana. Asyikk bukan?? 

Nah berarti sekarang bukan waktunya cuman duduk manis aja, yuk kita action atur strategi kita mau ada dimana posisi kita menanti bonus itu. Berasa berat ??..Ya ng'gak lah karena kita ga bekerja sendirian disini, semua kerja bareng karena suksesnya juga mau bareng-bareng, kita kerja dalam sebuah tim yang hebat. Sama seperti kerja kantoran juga butuh tim yang hebat, hanya saja sekarang aku bekerja sambil masakin  menu favorit Jauza, ngurusin Jauza dari pagi sampe malem, bisa sambil mainan sama Jauza.

Akhir kata, aku ucapkan Alhamdulillah puji syukur inilah menjadi bunda seutuhnya, inilah hikmah dari semua yang kualami, keterpurukan, rapuh bukanlah jalan yang akan menghancurkan perjalananku mencapai cita-cita yang kuimpikan.

No comments:

Post a Comment